![]() |
Sosialisasi Sertifikat Halal Sefl Declare BPJPH |
Oleh : Suripah, S.Kom.I
(Penyuluh Agama Islam KUA
Kecamatan Talang Empat Kab.Bengkulu Tengah)
Kesalehan sosial merupakan bagian penting dalam ajaran Islam
yang menekankan kepedulian terhadap sesama. Dalam kehidupan modern yang semakin
individualistis, nilai ini menjadi semakin relevan. Banyak orang terjebak dalam
kesibukan dan ambisi pribadi, sehingga melupakan pentingnya berbagi dan
membantu orang lain. Islam mengajarkan bahwa kesalehan tidak hanya diukur dari
hubungan dengan Tuhan, tetapi juga dari kebaikan yang diberikan kepada sesama
manusia.
Ajaran Islam menempatkan kepedulian sosial sebagai bagian
dari ibadah. Konsep ini tercermin dalam kewajiban zakat, infaq, dan sedekah
yang menjadi pilar dalam agama Islam. Semua ini menunjukkan bahwa kepedulian
sosial adalah perwujudan keimanan yang nyata. Dengan berbagi rezeki dan
membantu mereka yang membutuhkan, seorang muslim tidak hanya membersihkan
hartanya, tetapi juga menyucikan jiwanya dari sifat egois.
Di tengah kehidupan modern yang semakin individualistis,
sering kali kita melihat ketidakpedulian terhadap orang lain. Kemajuan
teknologi dan kesibukan kerja membuat manusia lebih fokus pada dirinya sendiri.
Padahal, Islam mengajarkan pentingnya silaturahmi dan tolong-menolong. Dalam
Al-Quran dan Hadis, banyak disebutkan betapa mulianya orang yang peduli
terhadap sesama, terutama kepada kaum lemah dan fakir miskin.
Kesalehan sosial tidak hanya sebatas pada pemberian materi.
Islam juga menganjurkan untuk membantu dengan tenaga, pikiran, atau sekadar
memberikan perhatian dan doa. Bahkan, senyum yang tulus kepada sesama adalah
bagian dari sedekah. Ini menunjukkan bahwa kebaikan dalam Islam sangat luas
cakupannya, tidak terbatas pada aspek finansial semata.
Sikap peduli dan berbagi dalam Islam tidak memandang suku,
agama, atau status sosial. Kepedulian sosial adalah wujud dari kasih sayang
yang universal. Rasulullah SAW selalu mencontohkan kebaikan kepada semua orang,
tanpa membedakan latar belakang mereka. Ini adalah pelajaran penting bagi kita
dalam menghadapi kehidupan modern yang seringkali penuh dengan sekat-sekat
sosial.
Dalam Islam, membantu sesama bukan hanya sekadar kewajiban
sosial, melainkan juga jalan menuju keberkahan hidup. Berbagi kepada yang membutuhkan
akan membuka pintu rezeki dan menambah keberkahan. Dalam sebuah hadis,
Rasulullah SAW bersabda bahwa harta tidak akan berkurang karena sedekah,
melainkan akan bertambah berkali lipat. Ini menunjukkan bahwa Islam sangat
menghargai semangat memberi dan berbagi.
Di zaman yang serba materialistis ini, kesalehan sosial
menjadi bentuk perlawanan terhadap sikap individualisme yang kian menguat.
Ketika banyak orang berlomba-lomba mengejar kekayaan dan kemewahan, Islam
mengajarkan keseimbangan dengan berbagi kepada yang membutuhkan. Ini bukan
hanya tentang membantu orang lain, tetapi juga menjaga hati dari sifat serakah
dan rakus.
Membangun kepedulian sosial dalam Islam bisa dimulai dari
hal-hal kecil, seperti membantu tetangga, menjenguk orang sakit, atau menghibur
mereka yang sedang bersedih. Semua itu adalah wujud nyata dari kesalehan sosial
yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Bahkan, memberikan jalan kepada orang lain
pun dihitung sebagai amal baik dalam Islam.
Kesalehan sosial juga dapat dilihat dalam konteks
kemasyarakatan yang lebih luas. Islam mendorong umatnya untuk terlibat dalam
kegiatan sosial yang bermanfaat bagi banyak orang, seperti membangun fasilitas
umum, mengadakan kegiatan pendidikan, atau membantu korban bencana. Semua itu
merupakan bentuk ibadah yang akan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Namun, di era modern yang penuh dengan kesibukan dan
persaingan, sering kali orang merasa kesulitan untuk berbagi waktu atau tenaga
bagi orang lain. Di sinilah pentingnya menanamkan nilai-nilai kesalehan sosial
sejak dini, terutama dalam keluarga. Orang tua memiliki peran penting dalam
mengajarkan anak-anak tentang arti berbagi dan membantu sesama.
Islam memberikan panduan yang jelas dalam menjaga
keseimbangan antara kehidupan pribadi dan sosial. Dalam Islam, kekayaan dan
kelebihan yang dimiliki seseorang adalah amanah yang harus disalurkan kepada
mereka yang membutuhkan. Ini mengajarkan bahwa kekayaan sejati bukan diukur
dari harta benda, melainkan dari seberapa banyak manfaat yang bisa diberikan
kepada orang lain.
Kesalehan sosial dalam Islam juga mencakup sikap empati dan
kepedulian. Ketika melihat orang lain dalam kesulitan, seorang muslim tidak
seharusnya bersikap acuh tak acuh. Sebaliknya, ia diajarkan untuk merasakan
penderitaan orang lain dan berusaha meringankannya sesuai kemampuan. Ini adalah
bentuk solidaritas yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern yang
seringkali egois.
Penting untuk diingat bahwa kesalehan sosial bukanlah
tentang mencari popularitas atau pujian dari orang lain. Islam sangat
menekankan keikhlasan dalam beramal. Amal yang dilakukan dengan niat tulus
semata-mata karena Allah SWT akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda,
sedangkan amal yang disertai niat riya tidak akan bernilai di hadapan-Nya.
Di era digital seperti sekarang, kesalehan sosial dapat
diwujudkan melalui berbagai cara yang lebih praktis. Misalnya, berdonasi
melalui platform online atau membantu menyebarkan informasi yang bermanfaat di
media sosial. Dengan kemajuan teknologi, peluang untuk berbagi dan membantu sesama
menjadi semakin mudah dan luas.
Namun, kesalehan sosial tidak cukup hanya dilakukan secara
virtual. Kehadiran fisik dan interaksi langsung dengan orang-orang di sekitar
kita tetap diperlukan. Islam mengajarkan pentingnya silaturahmi dan tatap muka
untuk memperkuat ikatan sosial dan menghindari sifat individualisme yang
semakin mengakar di era digital ini.
Selain itu, kesalehan sosial juga harus diiringi dengan
sikap rendah hati. Dalam Islam, membantu sesama tidak boleh disertai dengan
sikap merendahkan atau mengharap balasan. Sebaliknya, seorang muslim diajarkan
untuk membantu dengan penuh kasih sayang dan menghargai martabat orang yang
dibantu.
Dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang merasa
kesepian meski hidup di tengah keramaian. Di sinilah peran kesalehan sosial
menjadi sangat penting. Dengan saling peduli dan berbagi, rasa kesepian dapat
dikurangi dan kebahagiaan kolektif dapat tercapai.
Kesalehan sosial dalam Islam juga mendorong terbentuknya
masyarakat yang harmonis dan sejahtera. Ketika kepedulian sosial ditanamkan
dalam kehidupan sehari-hari, konflik sosial dapat diminimalkan. Solidaritas dan
persaudaraan menjadi lebih kuat, sehingga tercipta suasana yang damai dan penuh
kasih sayang.
Kesimpulannya, kesalehan sosial adalah salah satu pilar
penting dalam ajaran Islam yang sangat relevan di era modern ini. Di tengah
kehidupan yang semakin individualistis, kepedulian terhadap sesama menjadi
penyejuk hati dan penguat iman. Dengan mengamalkan kesalehan sosial, seorang
muslim tidak hanya memperbaiki hubungan dengan manusia, tetapi juga mendekatkan
diri kepada Allah SWT.
Islam mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya
datang dari kepemilikan harta, tetapi juga dari kemampuan untuk berbagi dan
memberi. Ketika kesalehan sosial dihidupkan dalam masyarakat, keberkahan dan
kebahagiaan akan melimpah. Mari kita jadikan ajaran ini sebagai panduan hidup,
agar dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk semua.