Sujud Terakhir: Merenungi Makna Sholat Sebelum Ajal Menjemput

 


Nama : Fenti Aisyah, S.H.I

Unit Kerja : Kanto Urusan Agama (KUA) Kec. Talang Empat

Penyuluh Agama Islam KementerianAgama Kabupaten Bengkulu Tengah


Sholat adalah ibadah utama dalam Islam yang menjadi tiang agama. Setiap muslim diperintahkan untuk menjaga sholat lima waktu sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Namun, di tengah kesibukan dunia, sering kali kita lalai dalam menunaikan sholat dengan khusyuk dan penuh kesadaran. Padahal, sholat bukan sekadar ritual, melainkan bekal utama menuju kehidupan akhirat.


Sujud merupakan salah satu gerakan dalam sholat yang paling menunjukkan ketundukan seorang hamba kepada Tuhannya. Rasulullah SAW bersabda bahwa dalam sujud, seorang muslim berada dalam posisi paling dekat dengan Allah SWT. Dalam detik-detik terakhir kehidupan, banyak orang berharap dapat mengakhiri hidupnya dalam keadaan sujud, karena sujud adalah lambang kepasrahan dan ketundukan yang sempurna.


Kematian adalah kepastian yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Tidak ada yang tahu kapan ajal akan menjemput, apakah dalam keadaan berbuat kebaikan atau sebaliknya. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk menjaga sholatnya dengan penuh keikhlasan dan kesadaran, seolah-olah setiap sujud yang dilakukan adalah sujud terakhir dalam hidupnya.


Banyak kisah nyata yang menggambarkan betapa indahnya seseorang yang meninggal dalam keadaan sujud. Kisah-kisah ini bukan sekadar cerita, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita bahwa kematian bisa datang kapan saja. Orang-orang yang istiqomah dalam sholatnya dan menjaganya dengan khusyuk sering kali mendapatkan akhir hidup yang baik atau husnul khatimah.


Sholat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan sarana komunikasi langsung antara hamba dan Tuhannya. Dalam setiap takbir, rukuk, dan sujud, ada doa-doa yang dipanjatkan, ada keikhlasan yang dipersembahkan, dan ada pengampunan yang dimohonkan. Mengingat bahwa sholat adalah salah satu amalan pertama yang akan dihisab di akhirat, seharusnya kita semakin menjaga kualitas dan keistiqomahan dalam menunaikannya.


Ketika seseorang mulai merenungi bahwa setiap sujud bisa menjadi yang terakhir, ia akan lebih menghargai setiap detik dalam sholatnya. Tidak akan ada lagi sholat yang dilakukan dengan tergesa-gesa, tanpa memahami makna bacaan, atau sekadar menjalankan kewajiban tanpa rasa. Kesadaran ini akan melahirkan kekhusyukan yang mendalam dan menjadikan sholat sebagai kebutuhan, bukan beban.


Seseorang yang menjaga sholatnya dengan baik akan merasakan ketenangan dalam hidupnya. Hati yang tadinya gelisah akan menjadi lebih damai, pikiran yang dipenuhi masalah duniawi akan lebih jernih, dan keimanan akan semakin kuat. Inilah kekuatan sholat yang sering kali kita abaikan. Padahal, sholat adalah obat bagi hati yang lalai dan jiwa yang resah.


Selain itu, menjaga sholat juga menjadi tanda ketaatan seseorang kepada Allah. Sholat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan mencegah seseorang dari perbuatan dosa dan maksiat. Ketika seseorang menjaga hubungan baik dengan Allah melalui sholat, maka kehidupannya akan lebih terarah, karena ia senantiasa mengingat tujuan hidupnya, yaitu mencari ridha Allah dan meraih kebahagiaan abadi di akhirat.


Setiap muslim tentu berharap dapat mengakhiri hidupnya dalam keadaan terbaik, salah satunya adalah dalam keadaan sujud. Namun, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan usaha dan istiqomah dalam menjaga sholat. Tidak cukup hanya berharap, tetapi juga harus dibuktikan dengan kesungguhan dalam melaksanakan sholat dengan penuh keikhlasan dan khusyuk.


Maka dari itu, mari kita renungi setiap sujud yang kita lakukan. Jangan sampai sholat menjadi beban atau hanya sekadar rutinitas tanpa makna. Anggaplah setiap sujud yang kita lakukan bisa menjadi sujud terakhir dalam hidup ini, sehingga kita akan lebih bersungguh-sungguh dalam menjalaninya. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk tetap istiqomah dalam sholat dan mengakhiri hidup dalam keadaan husnul khatimah, dengan sujud terakhir yang penuh ketundukan dan harapan kepada-Nya.

 


LihatTutupKomentar