![]() |
Sosialisasi Sertifikat Halal Serentak ke 3000 Desa Wisata |
Oleh : Suripah, S.Kom.I
(Penyuluh Agama Islam KUA
Kecamatan Talang Empat Kab.Bengkulu Tengah)
Islam
memandang alam semesta sebagai ciptaan Allah yang sempurna dan penuh dengan
tanda-tanda kekuasaan-Nya. Alam bukan sekadar tempat tinggal bagi manusia,
tetapi juga anugerah yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan bijak. Menjaga
kelestarian lingkungan dalam Islam bukan hanya tanggung jawab sosial, tetapi
juga merupakan bentuk ibadah dan kepatuhan kepada Allah SWT.
Dalam
Al-Quran, banyak ayat yang mengajak manusia untuk memperhatikan alam semesta
dan merenungi keagungan ciptaan Allah. Alam dengan segala keindahannya adalah
bukti nyata kebesaran Sang Pencipta. Oleh karena itu, merusak alam sama halnya
dengan tidak menghargai anugerah yang telah diberikan Allah. Islam sangat
mengecam perbuatan yang merusak lingkungan, karena itu berarti melanggar amanah
sebagai khalifah di bumi.
Islam
memberikan tanggung jawab kepada manusia sebagai khalifah (pemimpin) di muka
bumi. Sebagai khalifah, manusia dituntut untuk menjaga, merawat, dan
melestarikan alam, bukan merusaknya. Peran ini menjadikan manusia bukan hanya
sebagai pengguna sumber daya alam, tetapi juga sebagai penjaga keseimbangan
ekosistem. Dalam Islam, tugas ini dianggap sebagai ibadah yang mulia.
Menjaga
alam adalah bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah. Air yang bersih,
udara yang segar, dan tanah yang subur adalah karunia yang tidak ternilai
harganya. Islam mengajarkan untuk memanfaatkan sumber daya alam secara bijak
dan tidak berlebihan. Konsumsi yang berlebihan dan eksploitasi alam tanpa batas
dianggap sebagai bentuk ketamakan yang sangat dilarang dalam Islam.
Rasulullah
SAW memberikan contoh yang sangat baik dalam menjaga kelestarian alam. Beliau
melarang umatnya menebang pohon sembarangan, terutama di kawasan yang
dilindungi seperti hutan lindung. Beliau juga sangat menghargai sumber daya air
dan mengajarkan umatnya untuk tidak menyia-nyiakannya. Bahkan dalam keadaan
berwudhu, Rasulullah mengingatkan untuk tidak boros dalam menggunakan air,
meski berada di sungai yang melimpah.
Islam
juga memperkenalkan konsep hima, yaitu kawasan konservasi yang dilindungi untuk
menjaga keseimbangan ekosistem. Konsep ini menunjukkan bahwa Islam sudah memiliki
aturan tentang konservasi lingkungan jauh sebelum istilah ekologi modern
dikenal. Hima adalah bukti bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ajaran
Islam yang sangat mulia.
Tidak
hanya itu, Islam juga mengajarkan untuk menanam pohon sebagai bentuk amal
jariyah. Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap pohon yang ditanam dan memberikan
manfaat bagi makhluk hidup akan menjadi pahala yang terus mengalir bagi yang
menanamnya. Ini menunjukkan betapa besar perhatian Islam terhadap kelestarian
lingkungan.
Dalam
konteks modern, umat muslim dapat berperan aktif dalam pelestarian lingkungan
dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendaur ulang sampah, dan
menghemat energi. Memilih produk yang ramah lingkungan dan mengurangi jejak
karbon juga merupakan bentuk ibadah dalam menjaga kelestarian alam.
Selain
itu, Islam mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan sebagai bagian dari iman.
Kebersihan tidak hanya sebatas pada tubuh dan tempat ibadah, tetapi juga
mencakup kebersihan lingkungan. Membuang sampah pada tempatnya dan menjaga
kebersihan sungai dan laut adalah bentuk kepatuhan terhadap ajaran Islam yang
mulia.
Islam
juga mengajarkan untuk tidak melakukan kerusakan (fasad) di muka bumi. Fasad
dalam konteks lingkungan mencakup polusi, penebangan hutan secara liar, serta
pencemaran air dan udara. Setiap tindakan yang merusak lingkungan dianggap
sebagai dosa, karena tidak hanya merugikan manusia, tetapi juga makhluk hidup
lainnya.
Dalam
Al-Quran, Allah memperingatkan bahwa kerusakan di darat dan di laut terjadi
akibat ulah tangan manusia. Ayat ini mengingatkan umat muslim untuk bertanggung
jawab atas dampak dari setiap tindakan terhadap alam. Oleh karena itu,
kesadaran lingkungan adalah bagian integral dari keimanan seorang muslim.
Menjaga
lingkungan juga merupakan bentuk keadilan sosial dalam Islam. Ketika lingkungan
rusak, yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat miskin dan rentan.
Oleh karena itu, menjaga kelestarian alam adalah bagian dari kepedulian sosial
dan tanggung jawab kolektif sebagai umat manusia.
Umat
muslim dapat berkontribusi dalam pelestarian lingkungan melalui pendidikan dan
dakwah. Mengajarkan nilai-nilai Islam tentang konservasi alam kepada generasi
muda adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang peduli
lingkungan. Selain itu, masjid dan lembaga pendidikan Islam dapat menjadi pusat
edukasi lingkungan yang efektif.
Di
era perubahan iklim, peran umat muslim dalam menjaga lingkungan semakin
penting. Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan (israf) dan tidak merusak
keseimbangan (mizan). Gaya hidup sederhana dan hemat energi adalah solusi
konkret yang sejalan dengan ajaran Islam dalam menghadapi krisis lingkungan
global.
Menanam
pohon, menjaga kebersihan, dan tidak merusak habitat hewan adalah sebagian dari
tindakan kecil yang berdampak besar. Dalam Islam, setiap amal kebaikan, sekecil
apa pun, akan dihitung sebagai pahala. Oleh karena itu, menjaga lingkungan
adalah amal shaleh yang akan menjadi bekal di akhirat.
Islam
juga mengajarkan untuk menghormati hak-hak makhluk hidup lainnya. Alam dan
semua isinya diciptakan oleh Allah dengan tujuan dan manfaat masing-masing.
Merusak ekosistem berarti mengganggu keseimbangan yang telah ditetapkan oleh
Allah, dan ini merupakan pelanggaran besar dalam ajaran Islam.
Selain
itu, Islam mengajarkan pentingnya doa dan dzikir untuk keberkahan alam. Memohon
keberkahan hujan, kesuburan tanah, dan kelimpahan hasil panen adalah bagian
dari spiritualitas dalam menjaga alam. Dengan berdoa, umat muslim diingatkan
untuk tidak sombong dan selalu bersyukur atas karunia Allah.
Kesimpulannya,
menjaga alam dalam Islam bukan sekadar kewajiban moral, tetapi juga ibadah yang
mendekatkan diri kepada Allah. Islam mengajarkan keseimbangan antara
pemanfaatan sumber daya alam dan pelestariannya. Ini menunjukkan bahwa Islam
adalah agama yang sangat peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Dengan
memahami esensi dari ajaran Islam tentang lingkungan, umat muslim diharapkan
dapat menjadi pelopor dalam konservasi alam. Bukan hanya untuk kepentingan
generasi saat ini, tetapi juga sebagai tanggung jawab kepada generasi yang akan
datang.
Pada
akhirnya, menjaga lingkungan adalah bagian dari ketaatan kepada Allah yang akan
membawa keberkahan hidup di dunia dan akhirat. Semoga umat muslim senantiasa
diberi kesadaran dan kekuatan untuk menjaga amanah sebagai khalifah di bumi.