![]() |
Pengajian MT Al-Fattah |
Oleh : Suripah, S.Kom.I
(Penyuluh Agama Islam KUA
Kecamatan Talang Empat Kab.Bengkulu Tengah)
Era
digital membawa perubahan besar dalam pola asuh dan pendidikan anak. Gadget dan
internet kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Anak-anak tumbuh di tengah derasnya arus informasi yang bisa diakses dengan
mudah melalui perangkat teknologi. Di satu sisi, kemajuan ini memberikan banyak
manfaat dalam hal edukasi dan komunikasi. Namun, di sisi lain, era digital juga
membawa tantangan serius bagi orang tua dalam menjaga akhlak dan moral
anak-anak mereka.
Islam
sebagai agama yang sempurna memberikan panduan lengkap dalam mendidik anak agar
tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan beriman kuat. Rasulullah SAW
adalah teladan terbaik dalam mendidik anak dengan penuh kasih sayang dan
kebijaksanaan. Prinsip-prinsip pendidikan dalam Islam tetap relevan untuk
diterapkan di zaman modern, termasuk dalam menghadapi tantangan era digital
yang serba cepat dan kompleks.
Salah
satu tantangan terbesar dalam mendidik anak di era digital adalah pengaruh
negatif dari konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Anak-anak
sangat rentan terhadap tayangan yang mengandung kekerasan, pornografi, atau
hal-hal yang bertentangan dengan akhlak islami. Oleh karena itu, orang tua
perlu bijak dalam memilih dan mengawasi konten yang dikonsumsi anak-anak
mereka.
Islam
mengajarkan pentingnya memberikan pendidikan agama sejak usia dini. Dalam era
digital, pendidikan agama bisa disampaikan melalui berbagai media, seperti
video islami, aplikasi belajar Al-Quran, atau ceramah online yang sesuai dengan
usia anak. Orang tua perlu memanfaatkan teknologi secara positif untuk
menanamkan nilai-nilai Islam secara kreatif dan menarik.
Selain
itu, orang tua juga perlu memberikan teladan yang baik dalam menggunakan
gadget. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tuanya. Jika orang tua bijak
dalam menggunakan teknologi, seperti tidak berlebihan dalam bermain media sosial
dan memprioritaskan waktu untuk beribadah, anak-anak pun akan meniru kebiasaan
baik tersebut.
Islam
sangat menekankan pentingnya membangun komunikasi yang baik dalam keluarga.
Orang tua dianjurkan untuk berdialog dengan anak-anak mereka dengan penuh kelembutan
dan kesabaran. Di era digital ini, komunikasi yang baik menjadi kunci untuk
menjembatani perbedaan pandangan antara orang tua dan anak mengenai penggunaan
teknologi.
Orang
tua juga perlu menetapkan aturan yang tegas namun bijaksana terkait penggunaan
gadget. Dalam Islam, kedisiplinan adalah bagian dari pendidikan akhlak.
Misalnya, menetapkan waktu khusus untuk menggunakan gadget dan menghindari
penggunaannya saat waktu shalat atau belajar. Aturan ini membantu anak-anak
untuk belajar bertanggung jawab dan menghargai waktu.
Di
era digital, anak-anak cenderung menghabiskan banyak waktu di dunia maya
sehingga kurang bersosialisasi di dunia nyata. Islam mengajarkan pentingnya
menjalin silaturahmi dan bersikap ramah kepada sesama. Oleh karena itu, orang
tua perlu mengajak anak-anak untuk aktif dalam kegiatan sosial, seperti
menghadiri majelis ilmu, berkunjung ke rumah saudara, atau berpartisipasi dalam
kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar.
Pengaruh
budaya asing yang masuk melalui internet juga menjadi tantangan tersendiri.
Anak-anak bisa dengan mudah terpengaruh oleh gaya hidup yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai Islam. Di sinilah pentingnya menanamkan jati diri sebagai
muslim yang bangga dengan agamanya. Orang tua perlu mengajarkan anak-anak
tentang identitas keislaman dan pentingnya menjaga akhlak mulia dalam
pergaulan.
Islam
sangat menekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Orang tua perlu mendorong
anak-anak untuk memanfaatkan teknologi sebagai sarana menuntut ilmu yang
bermanfaat. Internet bisa menjadi sumber informasi yang luar biasa jika
digunakan dengan bijak. Orang tua perlu mengajarkan anak-anak cara mencari
informasi yang valid dan bermanfaat, serta menghindari hoaks atau informasi
yang menyesatkan.
Selain
itu, anak-anak juga perlu diajarkan tentang etika dalam bermedia sosial. Islam
mengajarkan untuk selalu berbicara dengan sopan dan tidak menyebarkan fitnah
atau kebohongan. Etika ini sangat relevan di era digital, di mana ujaran
kebencian dan bullying sering terjadi di dunia maya. Orang tua perlu memberikan
pemahaman tentang adab dalam berkomunikasi secara online agar anak-anak tumbuh
menjadi pribadi yang santun dan bijak dalam bersosialisasi.
Dalam
menghadapi tantangan digital, penting bagi orang tua untuk terus meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bidang teknologi. Orang tua perlu
melek digital agar bisa menjadi pendamping yang bijak bagi anak-anaknya. Dengan
pemahaman yang cukup tentang teknologi, orang tua dapat memberikan arahan yang
tepat dan melindungi anak-anak dari bahaya dunia maya.
Islam
juga mengajarkan pentingnya mendidik anak dengan penuh kasih sayang dan
kelembutan. Rasulullah SAW selalu bersikap lembut kepada anak-anak dan
memberikan teladan yang baik. Dalam menghadapi tantangan digital, orang tua
perlu bersikap sabar dan tidak otoriter. Pendekatan yang penuh kasih sayang
akan membuat anak-anak lebih terbuka dan mau menerima nasihat dengan hati yang
lapang.
Orang
tua juga perlu mengajarkan anak-anak tentang konsep halal dan haram dalam
penggunaan teknologi. Misalnya, menjelaskan tentang larangan mengakses konten
yang tidak pantas, menjaga privasi, dan menghindari perilaku tercela seperti
cyberbullying atau plagiarisme. Dengan pemahaman yang benar tentang halal dan
haram, anak-anak akan lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi.
Selain
itu, penting untuk menanamkan rasa syukur dan qana'ah (merasa cukup) dalam diri
anak-anak. Di era digital yang serba materialistis, anak-anak sering kali
terpengaruh oleh gaya hidup konsumtif. Islam mengajarkan untuk hidup sederhana dan
tidak berlebihan. Orang tua perlu mengajarkan anak-anak untuk bersyukur atas
apa yang dimiliki dan tidak mudah tergoda oleh gaya hidup hedonis yang sering
dipromosikan di media sosial.
Dalam
mendidik anak di zaman digital, orang tua perlu bersinergi dengan lingkungan,
termasuk sekolah dan masyarakat. Pendidikan agama yang konsisten di rumah perlu
didukung oleh pendidikan yang sejalan di sekolah. Selain itu, lingkungan
masyarakat yang baik akan membantu anak-anak dalam membentuk karakter islami
yang kuat.
Pendidikan
nilai-nilai Islam di era digital harus dilakukan secara menyeluruh, mencakup
akhlak, ibadah, dan ilmu pengetahuan. Dengan pendekatan yang komprehensif,
anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia, cerdas, dan bijak
dalam menghadapi era digital yang penuh tantangan.
Kesimpulannya,
mendidik anak di zaman digital dengan nilai-nilai Islam membutuhkan kesabaran,
kreativitas, dan ketegasan. Orang tua perlu menjadi teladan yang baik,
membangun komunikasi yang efektif, dan memanfaatkan teknologi secara positif.
Dengan komitmen yang kuat dalam menanamkan nilai-nilai Islam, anak-anak akan
tumbuh menjadi generasi berakhlak mulia yang siap menghadapi tantangan zaman.
Semoga
Allah memberikan kekuatan dan kebijaksanaan kepada para orang tua dalam
mendidik anak-anak mereka di era digital ini. Dengan usaha dan doa yang
sungguh-sungguh, generasi penerus akan tumbuh menjadi pribadi yang bertakwa dan
berakhlak mulia.