Nama : Fenti Aisyah, S.H.I
Unit Kerja : Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.
Talang Empat
Penyuluh Agama Islam KementerianAgama
Kabupaten Bengkulu Tengah
Dalam beberapa
tahun terakhir, istilah "hijrah" semakin populer di kalangan remaja
dan anak muda, khususnya dari generasi Z. Fenomena ini terlihat dari
meningkatnya konten bertema hijrah di media sosial, seperti video motivasi,
kajian keislaman, hingga perubahan gaya hidup yang lebih religius. Namun, muncul
pertanyaan: apakah hijrah ini sekadar tren sesaat atau benar-benar bentuk
kesadaran spiritual yang mendalam?
Makna
Hijrah dalam Islam
Secara historis,
hijrah merujuk pada perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah sebagai
bagian dari perjuangan dakwah. Namun, dalam konteks modern, hijrah memiliki
makna lebih luas, yaitu perubahan ke arah yang lebih baik dalam menjalankan
ajaran agama. Hijrah bisa berarti meninggalkan perbuatan yang tidak sesuai
dengan syariat dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik sesuai dengan
ajaran Islam.
Fenomena
Hijrah di Kalangan Gen Z
Generasi Z, yang
lahir di era digital, memiliki akses luas terhadap informasi, termasuk ajaran
agama. Melalui media sosial, mereka dapat dengan mudah menemukan ceramah,
kajian, dan komunitas yang mendukung perjalanan hijrah mereka. Tak sedikit
figur publik dan influencer yang juga berhijrah dan membagikan pengalaman
mereka, yang kemudian menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Hijrah
sebagai Tren Sosial
Tidak bisa
dimungkiri, hijrah di era modern juga memiliki unsur tren. Banyak anak muda
yang mulai mengenakan pakaian syar’i, mengikuti kajian online, atau mengubah
gaya hidup setelah melihat teman-teman atau idola mereka melakukan hal yang
sama. Dalam beberapa kasus, hijrah menjadi bagian dari gaya hidup yang
mengikuti arus popularitas tanpa pemahaman mendalam tentang ajaran Islam.
Kesadaran
Spiritual dalam Hijrah
Namun, di sisi
lain, ada banyak individu yang benar-benar menjalani hijrah sebagai bentuk
kesadaran spiritual. Mereka tidak hanya mengubah penampilan, tetapi juga
memperbaiki akhlak, memperbanyak ibadah, dan lebih mendalami ajaran agama.
Kesadaran ini biasanya muncul dari pengalaman hidup, pencarian makna, atau
dorongan untuk menjadi pribadi yang lebih baik di hadapan Allah SWT.
Peran
Media Sosial dalam Tren Hijrah
Media sosial
menjadi alat utama dalam menyebarkan tren hijrah. Platform seperti Instagram,
TikTok, dan YouTube dipenuhi dengan konten dakwah yang menarik dan mudah
diakses. Sisi positifnya, media sosial dapat menjadi sarana untuk memperluas
ilmu agama. Namun, ada pula tantangan, seperti munculnya pemahaman agama yang
instan atau kurang mendalam karena hanya bersumber dari konten singkat tanpa
kajian mendalam.
Tantangan
dalam Berhijrah
Proses hijrah
tidak selalu mudah. Banyak individu yang mengalami tantangan, seperti
kehilangan teman, perubahan pola hidup yang drastis, atau bahkan cibiran dari
lingkungan sekitar. Selain itu, konsistensi juga menjadi tantangan utama. Tidak
sedikit yang semangat di awal, tetapi kemudian kembali ke kebiasaan lama karena
kurangnya pemahaman yang kuat.
Bagaimana
Menjadikan Hijrah sebagai Perjalanan Spiritual yang Sejati?
Agar hijrah
tidak hanya menjadi tren, tetapi benar-benar menjadi perjalanan spiritual yang
bermakna, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama, hijrah harus dilandasi
dengan niat yang tulus karena Allah SWT, bukan karena ikut-ikutan. Kedua, terus
belajar dan memperdalam ilmu agama melalui sumber yang benar, seperti ulama
atau guru yang kredibel. Ketiga, mencari lingkungan yang mendukung agar
perjalanan hijrah tetap istiqamah.
Kesimpulan
Hijrah di zaman
modern bisa menjadi tren, tetapi juga bisa menjadi bentuk kesadaran spiritual
yang mendalam. Semua kembali pada niat dan kesungguhan individu dalam
menjalankannya. Jika hijrah hanya dilakukan karena mengikuti arus, maka besar
kemungkinan akan luntur seiring waktu. Namun, jika hijrah dilandasi dengan niat
yang benar dan diiringi dengan usaha memperbaiki diri secara konsisten, maka
perubahan tersebut akan menjadi bagian dari perjalanan hidup yang penuh berkah.
Fenomena hijrah
adalah bukti bahwa banyak anak muda mulai mencari makna hidup dalam ajaran
agama. Sebagai generasi yang hidup di era digital, penting bagi Gen Z untuk
memanfaatkan teknologi dengan bijak, mencari ilmu dari sumber yang benar, dan
menjalani hijrah dengan pemahaman yang mendalam. Dengan demikian, hijrah bukan
sekadar tren, tetapi menjadi langkah nyata menuju kehidupan yang lebih baik
dalam ridha Allah SWT.