9. Tenang Aja, Allah Gak Pernah Tinggalin Kita



 oleh ustad Elemen Turis, S.Sos (Penyuluh Agama Islam KUA Kec. Pematang Tiga )


1.     Refleksi tentang Tawakal dan Keyakinan di Tengah Ujian Zaman

Di tengah dunia yang semakin cepat berubah, tekanan hidup bisa datang dari segala arah—krisis ekonomi, tuntutan sosial, ketidakpastian masa depan, bahkan perasaan cemas yang kita sendiri tidak tahu asalnya. Banyak orang merasa lelah secara mental, kehilangan arah, dan mulai meragukan jalan hidupnya. Tapi dalam segala kebingungan itu, ada satu pesan penting yang patut kita ingat: Allah gak pernah tinggalin kita.


Tawakal: Bukan Pasrah, Tapi Percaya Penuh

Tawakal sering disalahpahami sebagai bentuk pasrah total tanpa usaha. Padahal dalam Islam, tawakal adalah gabungan antara ikhtiar maksimal dan kepercayaan penuh bahwa hasilnya akan terbaik menurut Allah. Kita tetap kerja keras, tetap belajar, tetap berjuang, tapi tidak menggantungkan hati pada hasil duniawi. Hati kita tetap tenang karena tahu bahwa Allah yang atur segalanya.


Tawakal itu seperti menanam benih: kita siram, kita jaga, tapi kita tahu yang menumbuhkan adalah Allah. Maka, saat usaha belum sesuai harapan, kita gak perlu panik atau putus asa. Kita cukup bilang ke hati, “Tenang, Allah tahu usahamu, dan Dia gak akan sia-siakan.”


Tekanan Hidup Zaman Sekarang: Ujian atau Petunjuk?

Zaman sekarang penuh tekanan. Kita dituntut tampil sempurna, punya pencapaian ini-itu, harus selalu "baik-baik saja". Media sosial sering kali memperkuat ilusi bahwa semua orang hidupnya lebih bahagia daripada kita. Padahal yang ditampilkan belum tentu kenyataan.

Dalam kondisi seperti ini, iman dan keyakinan pada Allah adalah pelindung terkuat. Kita diingatkan bahwa setiap ujian adalah cara Allah mendidik hati kita. Kadang kita kehilangan sesuatu, supaya sadar bahwa yang paling layak dimiliki hanyalah Allah. Kadang kita jatuh, supaya tahu bahwa yang bisa bangkitkan kita cuma Allah.

Allah tidak pernah menjanjikan hidup ini tanpa cobaan, tapi Dia janjikan bahwa siapa yang bersabar dan tetap bergantung pada-Nya, pasti akan menemukan jalan keluar. Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan—bukan setelah, tapi bersama. Artinya, bahkan di tengah badai sekalipun, masih ada rahmat-Nya yang menyertai.


Yakin Itu Menenangkan

Keyakinan kepada Allah membuat kita kuat menghadapi apa pun. Kalau Allah yang jadi sandaran, kita gak akan terlalu takut dengan penilaian manusia. Kita gak akan panik walau belum dapat apa yang kita inginkan. Karena kita tahu, kalau memang baik, Allah akan kasih. Kalau belum dikasih, mungkin waktunya belum pas, atau Allah punya ganti yang lebih indah.

Keyakinan ini bikin hati adem. Kita bisa senyum walau lagi berat. Kita bisa sabar tanpa mengeluh terus-menerus. Dan kita bisa tetap bersyukur walau sedang diuji.


Menumbuhkan Tawakal dalam Keseharian

Menumbuhkan tawakal itu proses. Mulai dari hal-hal kecil: sebelum tidur, baca doa dan serahkan harimu ke Allah. Kalau gagal dalam sesuatu, jangan langsung menyalahkan diri, tapi coba bilang, “Mungkin ini bukan jalanku, tapi Allah sedang membimbingku ke jalan yang lebih tepat.”

Biasakan ngobrol sama Allah lewat doa, bukan cuma minta, tapi curhat. Saat lagi down, sujud lebih lama. Saat resah, buka mushaf dan baca ayat-ayat-Nya. Karena di situlah kita akan merasakan kehadiran-Nya yang tidak pernah jauh.


Kesimpulan: Jangan Khawatir, Kamu Gak Sendiri

Hidup ini bukan tentang siapa yang paling cepat sukses, tapi siapa yang paling kuat menjaga hati tetap tenang dalam badai. Dan ketenangan itu hanya bisa datang kalau kita yakin sepenuh hati: Allah gak pernah tinggalin kita.

Jadi kalau kamu sedang merasa bingung, patah, atau kehilangan arah—jangan buru-buru menyerah. Berhenti sebentar, tarik napas, dan bisikkan dalam hati: “Aku gak sendiri. Ada Allah, dan Dia lebih tahu apa yang terbaik buatku.”

 

 

 
































































LihatTutupKomentar