Amalan di Bulan Dzulhijjah dan Keutamaannya: Menyambut Hari-Hari Istimewa

 


Oleh : Suripah, S.Kom.I (Penyuluh Agama islam KUA Kec. Talang Empat) Benteng


Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang penuh keberkahan dan kemuliaan dalam kalender Islam. Bulan ini menjadi saksi dilaksanakannya ibadah haji, salah satu rukun Islam yang wajib bagi yang mampu. Selain itu, Dzulhijjah dikenal sebagai waktu istimewa untuk memperbanyak amal ibadah, karena pahala dan keutamaannya dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

﴿ إِنَّ عِدَّةَ ٱلشَّهْرِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَـٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ مِنۢهَا أَرۡبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٲلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ فَلَا تَظۡلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمۡ وَقَـٰتِلُوا ٱلۡمُشۡرِكِينَ كَٱلَّذِينَ يَلۡقَوۡنَ فِیۢ ٱلۡقِتَالِ ۖ كَذَٲلِكَ ٱلۡعَذَابُ ٱلۡأَلِيمُ ﴾
(QS. At-Tawbah: 36)

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi; di antaranya ada empat bulan yang dimakruhkan berperang pada waktu itu. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan itu dan perangilah orang-orang musyrik itu.”

Dzulhijjah termasuk di antara bulan-bulan haram yang dianjurkan untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan dosa.

Puasa Arafah

Salah satu amalan paling utama di bulan ini adalah berpuasa pada hari Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa ini memiliki keutamaan yang sangat besar, khususnya bagi yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.

Rasulullah SAW bersabda:

«صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والسنة التي بعده»
(HR. Muslim)

Artinya: “Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”

Puasa Arafah merupakan wujud kesungguhan kita menyambut hari besar Idul Adha dengan jiwa yang bersih dari dosa dan penuh pengharapan ampunan dari Allah SWT.

Perbanyak Zikir dan Doa

Selain puasa, bulan Dzulhijjah juga dianjurkan untuk memperbanyak zikir dan doa, terutama di hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya agar banyak mengingat Allah dengan membaca takbir, tahmid, dan tahlil.

Rasulullah SAW bersabda:

«يُكَبِّرون في أيام التشريق: الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد»
(HR. Muslim)

Artinya: “Mereka (umat Islam) memperbanyak takbir pada hari-hari tasyrik: Allahu Akbar, Allahu Akbar, La ilaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd.”

Amalan zikir ini menjadi pengingat akan kebesaran Allah dan semangat ketaatan yang harus terus dijaga.

Melaksanakan Amal Unggulan di Bulan Dzulhijjah

Selain puasa dan zikir, bulan Dzulhijjah juga sangat dianjurkan untuk memperbanyak sedekah, shalat sunnah, dan ibadah-ibadah lainnya. Allah SWT menjanjikan pahala berlipat ganda pada bulan mulia ini.

Firman Allah:

﴿ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَآئِرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقۡوَى ٱلۡقُلُوبِ ﴾
(QS. Al-Hajj: 32)

Artinya: “Barang siapa yang memuliakan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.”

Memuliakan syiar-syiar Allah di antaranya adalah menjalankan amalan-amalan sunnah seperti menyembelih hewan kurban, memperbanyak doa, dan berusaha membersihkan hati serta memperbaiki hubungan dengan sesama.

Kesimpulan

Bulan Dzulhijjah adalah waktu istimewa yang Allah sediakan untuk hamba-Nya mendekatkan diri, memperbaiki diri, dan menggapai pahala berlimpah. Melalui puasa Arafah, zikir, doa, dan amal saleh lainnya, kita menyambut hari-hari yang penuh rahmat dan berkah dengan semangat yang baru.

Majelis taklim dan pengajian ibu-ibu diharapkan dapat menjadikan momen ini sebagai momentum mempererat ukhuwah, meningkatkan kualitas ibadah, dan memotivasi seluruh anggota untuk memperbaiki diri secara spiritual dan sosial.

 


LihatTutupKomentar